DECEMBER 9, 2022
Internasional

Inilah Alasan Hamas Sembuyikan Pengganti Yahya Sinwar

image
Yahya Sinwar (melambaikan tangan) dalam sebuah kegiatan ( Antara/Anadolu/PY/aa)

Seorang pejabat senior di Hamas menggambarkan bahwa Yahya Sinwar adalah otak dari serangan 7 Oktober menekannya bahwa pengangkatannya dimaksudkan sebagai pesan untuk melawan dan berani terhadap Israel.

Sejak Juli, negosiasi gencatan senjata telah usai, dan banyak yang percaya bahwa kepemimpinan Yahya Sinwar merupakan hambatan siginfikan bagi kesepakatan gencatan senjata apa pun.

Walau Yahya Sinwar telah terbunuh, seorang pejabat senior di Hamas tegaskan kepada BBC bahwa persyaratan gerakan untuk menerima gencata senjata dan pembebasan sandera oleh Israel tidak berubah.

Baca Juga: Nasir Tamara: Yang Terjadi di Gaza Bukan Perang, Tetapi Pembantaian Pada Warga Palestina

Hamas terus menutut penarikan militer Israel dari Gaza kemudian diakhiri permusuhan pengalihan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kembali wilayah yang dilanda perang tersebut.

Namun permintaan Hamas ini ditolak mentah mentah oleh pihak Israel yang ngotot kelompok Hamas harus menyerah kepada Israel.

Namun ketika ditanya mengenai seruan PM Israel Benjamin Netanyahu agar Hamas menyerahkan senjatanya dan menyerah, pejabat senior Hamas tersebut menolak keras.

Baca Juga: Sumbang untuk Palestina, Eross Candra Lelang Gitar Pribadinya

"Tidak mungkin bagi kami untuk menyerah. "Kami berjuang demi kebebasan rakyat kami, dan kami tidak akan menyerah. Kami akan berjuang sampai peluru terakhir dan prajurit terakhir, seperti yang dilakukan Sinwar," ungkap isi pernyataan tersebut.

Tewasnya Yahya Sinwar menjadi kerugian paling signifikan bagi Hamas dalam beberapa tahun terakhir. Terlepas dari tantangan untuk menggantikan Yahya Sinwar sebagai pemimpin kelompok ini, Hamas memiliki sejarah cukup panjang dan mendalam ketika berbicara kehilangan pemimpin sejak tahun 1990-an tersebut.

Walau pemimpin dan pendiri mereka dbunuh oleh militer Israel namun gerakan ini tetap tangguh dalam kapasitasnya untuk menemukan pemimpin baru untuk memimpin organisasi ini.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Resolusi Israel yang Tolak Pembentukan Negara Palestina

Di tengah krisis kepemimpinan masih ada pertanyaan nasib dari para sandera Israel yang di tahan di Gaza dan siapa yang bertanggung jawab akan keselamatan dan perlindungan mereka ditengah gempuran militer Israel.

Halaman:
Sumber: BBC

Berita Terkait