DECEMBER 9, 2022
Internasional

KSAL Beri Nama 2 Kapal Patroli Buatan Italia, KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya

image
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali jumpa pewarta selepas berolahraga bersama prajurit Korps Marinir TNI AL dan sesepuh Marinir di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Selasa 12 November 2024. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

SPORTYABC.COM – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali berikan dua nama kapal patroli lepas pantai (PPA, Pattugliatori Polivalenti d'Altura) pesanan Indonesia dari galangan kapal Italia Ficantieri akan diberi nama KRI Prabu Siliwangi dan KRI Brawijaya.

Laksamana TNI Muhammad Ali juga menjelaskan bahwa dua nama pejuang tersebut dipilih untuk merepresentasikan daerah Jawa Barat untuk Prabu Siliwangi dan Jawa Timur untuk Brawijaya.

Hal ini disampaikan Lakasamana TNI Muhammad Ali ketika menjawab pertayaan pewarta ketika jumpa pewarta di kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Selasa 12 November 2024.

Baca Juga: Akhirnya Israel Mengaku Serang Dua Prajurit TNI UNIFIL di Lebanon

“Namanya (dua kapal PPA pesanan Indonesia, red.) memang sudah ditentukan, bahwa itu nanti namanya KRI Brawijaya dan KRI Prabu Siliwangi,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali  saat jumpa pewarta di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta, Selasa.

Laksamana TNI Muhammad Ali menambahkan bahwa kontrak pembelian dua kapal PPA dari Fincantieri kemungkinan telah efektif, karena informasi yang dirinya teriima pencairan uang muka untuk dua kapal tersebut telah ditanda tangani oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

“Untuk PPA, ini tahapnya sudah ditandatangani untuk uang muka, kalau tidak salah sudah ditandatangani oleh menteri keuangan, dan harapannya dalam waktu dekat, mungkin awal tahun depan sudah bisa datang salah satu PPA,” kata Laksamana TNI Muhammad Ali.

Baca Juga: Jokowi Akan Terima Medali Kehormatan Loka Praja Samrakshana dari Kapolri

Sebagai informasi, Kementerian Pertahanan RI pada 17 April 2024 mengumumkan pembelian dua kapal patroli lepas pantai (OPV/PPA) yang dapat ditingkatkan fungsinya menjadi fregat dari galangan kapal Italia Fincantieri. Unit pertama PPA pesanan Indonesia itu dijadwalkan tiba di tanah air pada awal 2025.

Dalam proses pengadaan itu, TNI membentuk Satuan Tugas Proyek Pengadaan (Satgas Yekda) A Frigate FREMM yang dipimpin oleh Laksamana Pertama TNI Sumarji Bimoaji. 

Kemudian, TNI AL juga telah mengirim lima perwira dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada II untuk menjadi calon pengawak dua kapal patroli lepas pantai (PPA) itu.

Baca Juga: Viral, Denny Caknan Muncul di Laga Derby Kota Barcelona

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta Wardhana saat dihubungi di Jakarta, pada 17 September 2024 menjelaskan lima perwira TNI AL diikutsertakan dalam pelayaran kapal PPA Italia ITS Raimondo Montecuccoli P432 dari Okinawa, Jepang, menuju Jakarta.

"Selama berlayar dari Okinawa menuju Jakarta, lima perwira TNI Angkatan Laut mendapat kesempatan untuk mempelajari operasional dan observasi kegiatan serta peran-peran yang dilaksanakan oleh kru ITS Raimondo Montecuccoli. Kegiatan ini diharapkan dapat memberi pengalaman berlayar di laut secara langsung (on sea experience), serta menjadi pengetahuan dan referensi awal dalam persiapan mengawaki calon kapal fregat terbesar yang akan segera memperkuat jajaran Armada TNI Angkatan Laut," kata Kadispenal.

Dia melanjutkan lima perwira TNI AL yang mengikuti kegiatan shiprider dan initial familiarization onboard di ITS Raimondo Montecuccoli, yaitu Letkol Laut (T) Muhammad Syaikhul Azhar, Mayor Laut (P) Angga Radiansyah, Mayor Laut (P) Agung Susyanto, Mayor Laut (E) Wirawan Hanindito, dan Kapten Laut (P) Rian Sisky Putrantio.

Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Donald Trump Menang? Dan Apa Efeknya Buat Indonesia?

Shiprider merupakan kegiatan perwira angkatan laut dari negara tertentu ikut berlayar kapal perang negara mitra, sementara initial familiarization onboard merujuk pada kegiatan pengenalan/familiarisasi operasional dan peran-peran kapal. ***
 

Berita Terkait