Donald Trump Tarik Keanggotaan Amerika Serikat dari WHO
- Penulis : Rhesa Ivan
- Selasa, 21 Januari 2025 10:02 WIB
SPORTYABC.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang baru saja dilantik pada Senin 20 Januari 2025 umumkan bahwa dia menarik keanggotaan Amerika Serikat dari Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization atau WHO.
Apa yang dilakukan Donald Trump menurut sejumlah pakar kesehatan masyarakat akan melemahkan posisi Amerika Serikat sebagai pemimpin kesehatan global serta mempersulit upaya melawan pandemi di masa mendatang.
Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat 2024: Prabowo Subianto Berikan Ucapan Selamat Kepada Donald Trump
Donald Trump sejak lama mengecam WHO, setidaknya sejak tahun 2020 ketika dia mengkritik cara WHO menangani pandemi Covid19.
Ketika itu dirinya mengancam akan menghentikan pendanaan Amerika Serikat untuk WHO, namun usai kekalahannya dalam pemilu 2020, ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan.
Teks perinta eksekutif Donald Trump menyebutkan bahwa kesalahan organisasi dalam menangani pendemi Covid19 yang berasal dari Wuhan, Tiongkok dan berbagai krisis kesehatan global lainnya,
Baca Juga: Kemenangan Donald Trump Kabar Buruk Bagi Perjuangan Kemerdekaan Palestina
Kemudian kegagalan organisasi dalam melakukan reformasi yang sangat diperlukan dan ketidakmampuan organisasi ini untuk menjaga independensi dari pengaruh politik tidak pantas negara negara anggota WHO, sebagai alasan penarikan keanggotaan Amerika Serikat.
“Itu adalah masalah besar,” kata Trump, sebagaimana dikutip CNN, kepada seorang asistennya saat dia mulai menandatangani perintah eksekutif tersebut.
Donald Trump merujuk pada keputusannya tahun 2020 dan keyakinannya bahwa Amerika Serika terlau banyak uang kepada WHO dibandingkan dengan negara negara anggota lainnya.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Mengapa Donald Trump Menang? Dan Apa Efeknya Buat Indonesia?
Perintah Eksekutif ini juga menyatakan bahwa WHO masih terus meminta pembayaran yang tidak adil dan memberatkan dari Amerika Serikat.
Sementara itu The New York Times melaporkan ada sejumlah dampak yang akan diterima Amerika Serikat jika keluar dari WHO antara lain, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat tidak punya memiliki akses ke data global yang disediakan oleh WHO.
Ketika Tiongkok menggambarkan urutan genetic virus Corono baru pada tahun 2020, informasi tersebut dirilis ke WHO yang kemudian dibagikan WHO kepada negara negara lainnya.
Baca Juga: Lagi, Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza
Baru baru ini, WHO menjadi sasaran kritik kaum konseratif Amerika Serikat terkait upaya lembaga tersebut dalam merumuskan perjanjian pandemi untuk memperkuat kesiapan menghadapi pandemi ini dan menetapkan kebijakan yang mengikat secara hukum bagi negara angota terkait pengawan pathogen, berbagai data wabah secara cepat, serta pengembangan manufaktur lokal dan rantai sosok untuk vaksin dan pengobatan, batasan mengenai perjanjian tersebut terhenti tahun lalu.
Di Amerika Serikat beberapa anggota parlemen dari Partai Republik melihat perjanjian ini sebagai ancaman terhadap kedaulatan Amerika Serikat.
Lawrence O Gostin seorang pakar hukum kesehatan masyarakat di Universitas Georgetown yang turun membantu perundingan perjanjian tersebut, mengatakan bahwa penarikan Amerika Serikat dari WHO akan menjadi kerugian besar bagi kesehatan masyarakat namun akan lebih merugikan bagi kepentingan dan keamanan nasional Amerika Serikat.
Baca Juga: Waduh, Calon Menteri Pertahanan Pilihan Donald Trump Tak Tahu Negara ASEAN
Sebagai informasi, WHO didirikan tahun 1948 dengan dukungan Amerika Serikat merupakan badan di bawah naungan PBB.
Sebagaimana dikutip dari laman resminya, misi WHO adalah untuk menghadapi tantangan kesehatan terbesar saat ini dan meningkatkan kesejahteraan dunia secara nyata.
Hal tersebut memberikan bantuan ke daerah daerah yang dilanda perang seperti Gaza dan melacak epidemi yang muncul seperti Ebola, Zika dan yang terakhir Covid19.
Baca Juga: Putin dan Netanyahu Ucapkan Selamat kepada Donald Trump
Anggaran tahunan WHO sekitar USD6,8 miliar atau sekitar Rp110,9 triliun dimana Amerika Serika menjadi contributor terbesar. ***