DECEMBER 9, 2022
Internasional

Waduh, Pemohon Visa Amerika Serikat yang Ketahuan di Sosmed Kritik Israel Dilarang Masuk

image
Ilustrasi Visa (Entrybuana.com)

 

SPORTYABC.COM – Mungkin ini peringatan bagi para pengguna sosmed yang tengah mengurus visa ke Amerika Serikat karena pihak pemerintah memperketat aturan pemberian visa.

Pemohon visa yang terdeteksi mengkritik di media sosial terancam ditolak masuk ke wilayah Amerika Serikat.

Baca Juga: Bertemu Joe Biden di Gedung Putih, Komitmen Prabowo Subianto Perkuat Hubungan Indonesia – Amerika Serikat

Sebagaimana dilanisir dari The New York Times Kamis 3 April 2025, Menlu Marco Rubio meminta pihak konsuler periksa media sosial pemohon visa tertentu yang dicurigasi mengkritik Amerika Serikat dan Israel.

Jika kedapatan mendukung Palestina dan mengkritik Amerika Serikat beserta sekutu dekatnya, makan pemohon visa tersebut terancam dilarang masuk ke Amerika Serikat.

Menlu Marco Rubio sampaikan instruksi tersebut dalam kabel diplomatic pada 25 Maret . langkah ini diambil sembilan pekan usai Presiden Donald Trump tanda tangani perintah eksekuitf untuk memulai kampanye mendeportasi beberapa warga negara asing.

Baca Juga: Lagi, Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza

Termasuk mereka yang mungkin memiliki sikap bermusuhan terhadap warga negara, budaya, pemerintah, lembaga atau prinsip pendiri Amerika.

Donald Trump juga keluarkan perintah eksekutif untuk memulai tindakan keras terhadap apa yang disebut antisemitisme yang mencakup mendeportasi mahasiswa asing yang telah ambil bagian dalam protes kampus terhadap perang Israel di Gaza.

Arahan dari Menlu Marco Rubiuo ini menyatakan bahwa mulai saat ini, petugas konsuler harus merujuk beberapa pemohon visa pelajar dan pengunjung ke unit pencegahan penipuan untuk pemeriksaan sosial media.

Baca Juga: Donald Trump Tarik Keanggotaan Amerika Serikat dari WHO

Unit pencegahan penipuan dari bagian urusan konsuler Kedubes atau Konsulat Jenderal yang keluarkan visa, membantu menyaring pemohon.

Pesan dalam kabel diplomatic tersebut cantumkan parameter luas yang harus digunakan para diplomat untuk menilai apakah akan menolak visa.

"Kami tidak menginginkan orang-orang di negara kami yang akan melakukan kejahatan dan merusak keamanan nasional kami atau keselamatan publik," kalimat dalam pesan kabel yang mengutip pernyataan yang dibuat Rubio dalam wawancara dengan CBS News pada 16 Maret.

Baca Juga: Reaksi WHO Usai Trump Tarik Amerika Serikat dari Keanggotaan

"Sesederhana itu, terutama orang-orang yang berada di sini sebagai tamu. Itulah visa," dia menambahkan.

Menlu Marco Rubio memang secara agresif menegakkan kebijakan anti Palestina. Dia bahkan sudah mencabut lebih dari 300 visa, mayoritas pelajar.

"Kami memberi Anda visa untuk datang dan belajar serta memperoleh gelar, bukan untuk menjadi aktivis sosial yang merusak kampus kami," kata dia pekan lalu, dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga: Lagi, Donald Trump Tarik Amerika Serikat Keluar dari Dewan HAM PBB

"Jika Anda berbohong kepada kami dan memperoleh visa lalu memasuki Amerika Serikat, lalu dengan visa tersebut Anda ikut serta dalam kegiatan semacam itu, kami akan mencabut visa Anda," dia menambahkan.

Seperti diketahui, Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump menunjukkan eksistensi dukungan kuat kepada Israel, mereka juga tidak segan menangkap dan mendeportasi orang orang yang mendukung Palestina. ***
 

Halaman:

Berita Terkait