Keluarga Yakin Kematian Kenzha Ezra Walewangko akibat Pengeroyokan
- Penulis : Rhesa Ivan
- Senin, 07 April 2025 16:46 WIB

SPORTYABC.COM – Tidak terasa kematian mahasiswa Ilmu Politik Fisipol UKI, Kenzha Ezra Walewangko telah masuki satu bulan lamanya namun hingga kini belum ada juga titik temu walau sudah dilakukan prarekonstruksi.
Bahkan keluarga Kenzha Ezra Walewangko melalui sang ayahanda, E.H. Happy Walewangko menyakini bahwa putranya meninggal dunia akibat dikeroyok ketika memberikan keterangan kepada pewarta melalui saluran telepon, Senin 7 April 2025
Baca Juga: Mahasiswa Fisipol Tewas di Kampus, DPR Sebut UKI Tak Beri Teladan
“Kami mengetahui bahwa anak ini atau korban atau si Kenzha itu dianiaya, ada pengeroyokan, dikeroyok hingga dia meninggal, dikeroyok habis-habisan,” kata Happy saat dihubungi,
E.H. Happy Walewangko juga menyampaikan keyakinan hal tersebut didasarkan pada luka luka yang terlihat secara kasat mata pada tubuh Kenzha Ezra Walewangko.
Bahkan ketika jenazah Kenzha Ezra Walewangko dimandikan, ditemukan bekas tapak sepatu di pundak belakang sebelah kiri dan seluruh punggungnya lebam.
Baca Juga: IKA Fisipol UKI Desak Kapolres Jakarta Timur Transparan dan Profesional
“Ada luka lebam atau kebiruan di bagian pundak belakang sebelah kiri dan hampir sekujur punggung itu lebam,” tutur E.H. Happy Walewangko.
“Yang sangat terlihat itu jejak sepatu, tanda dari sol ada di pundak kiri atas bagian belakang tubuh,” lanjutnya.
Selain itu menurut E.H. Happy Walewangko ada bekas pukulan benda keras menyerupai balok di bagian belakang tubuh Kenzha Ezra Walewangko.
Tidak hanya itu, pengeroyokan terhadap Kenzha Ezra Walewangko tersebut semakin nyata terlihat karena terdapat luka robek terutama di kepala dan telinga, bahkan tengkoraknya juga terlihat sampai ke bagian dalam.
Baca Juga: ICPW Pertanyakan Belum Keluarnya Hasil Otopsi Kenzha Ezra Walewangko
“Di kepala, di telinga kanan atas, di belakang sedikit ada luka seperti remuk atau bocor. Tengkorak juga terlihat sampai bagian dalamnya ketika dimandikan,” ujar Happy.
Keterangan ini berasal dari kakak Kenzha Ezra Walewangko yang memandikan jenazah sang adik, Happy Walewangko mengatakan bahwa tulang rusuk anaknya patah di bagian kiri.
“Ada satu atau dua yang patah berarti banyak mengalami siksaan. Jadi, Kenzha tersiksa sebelum mati, itu sangat-sangat disayangkan,” ucap Happy.
Baca Juga: Melihat Prarekonstruksi, Keluarga Kenzha Ezra Walewangko Berharap Kasus Kematiannya Diusut Tuntas
Dengan begitu banyaknya luka di seluruh tubuh Kenzha Ezra Walewangko membuat keluarga mengaku tidak tega melihatnya.
“Namun, karena ingin melihat langsung anak kami dengan bukti secara kasat mata,” tegas dia.
Selain menyatakan bawah Kenza Ezra Walewangko meninggal karena pengeroyokan, E.H Happy Walewangko juga mengingatkan dan meminta pihak kepolisian untuk lebih proaktif menanyakan kepada pihak RS Polri terkait hasil autopsi tersebut.
Baca Juga: Tiga Minggu Kasus Kematian Kenzha Ezra Walewangko Tidak Ada Titik Temu, Kapolres Minta Maaf
Karena hingga saat ini pihak keluarga Kenzha Ezra Walewangko belum terima salinan hasil otopsi dari pihak kepolisian.
Serta berharap pihak Polres Metro Jakarta Timur memiliki hati nurani untuk mengungkap terang kasus yang tewaskan putra tercinta itu.
"Ini sudah satu bulan masa hasil juga belum ada kabar. Kami berharap adanya transparansi pihak kepolisian untuk mengungkap dibalik kematian anak kami dan adanya hasil otopsi," ucapnya.
Terkait otopsi sebagaimana diberitakan bahwa pihak Polres Metro Jakarta Timur telah menerima hasil otopsi tersebut secara lisan.
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly usai menyaksikan jalannya prarekonstruksi kematian Kenzha Ezra Walewangko di Kampus UKI pada Rabu 26 Maret 2025 silam.
"Untuk saat ini hasil autopsi dan hasil labfor belum kami terima. Tapi untuk hasil labfor sudah, tapi penyampaian lisan sudah," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly usai melakukan prarekonstruksi di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang, Jakarta Timur
Namun, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan hasil tersebut akan diserahkan kepada bagian otopsi untuk memperjelas dan menentukan penyebab kematian.
"Itu harus diserahkan dulu ke bagian autopsi untuk menentukan. Autopsi itu sekali lagi untuk menentukan penyebab kematian," ucap Kombes Nicolas Ary Lilipaly
Selain itu, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan alasan lambatnya pemeriksaan labfor karena banyaknya aspek yang harus dilakukan pemeriksaan.,
Kombes Nicolas Ary Lilipaly juga mengaku pihaknya tidak ada niat mengulur waktu pengungkapan kasus ini, ini proses penyelidikan secara ilmiah atau Scientific Crime Investagation/SCI) untuk mengetahui lengkap kronologi dan sebab kematian memang membutuhkan waktu.
"Agak lama dalam soal ini karena pemeriksaan laboratorium forensiknya yang lama. Karena apa pemeriksaan digital forensik terkait dengan CCTV yang ada. Pemeriksaan tentang jaringan, histopatologi, pemeriksaan tentang toksikologi. Pemeriksaan terhadap DNA dan pemeriksaan yang lain-lain. Itu yang menyebabkan hasilnya agak lama," jelas Kombes Nicolas Ary Lilipaly.
Sebagaimana diberitakan, Kenzha Ezra Walewangko, mahasiswa Ilmu Politik Fisipol UKI meregang nyawa yang diduga dikeroyok oleh sejumlah mahasiswa fakultas lain di lahan parkiran motor UKI Cawang, Jakarta Timur sekitar pukul 20.00 WIB pada Selasa 4 Maret 2025 lalu.
Hingga kini sudah 41 saksi telah diperiksa oleh penyidik namun belum ada titik temu untuk menetapkan tersangka dalam kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko. ***