DPR AS Minta Direktur Secret Service Mundur
- Penulis : Rhesa Ivan
- Selasa, 23 Juli 2024 14:55 WIB
SPORTYABC.COM – Direktur dinas pengamanan presiden Amerika Serikat Secret Service Kimberly Cheatle menolak usulan dari bipartisan agar mengundurkan diri karena dianggap gagal sehingga memungkinkan terjadinya upaya pembunuhan pada Capres dari Partai Republik, Donald Trump.
Kehadiran dan ucapan Kimberlyu Cheatle membuat marah anggota parlemen memberikan detail soal insiden yang menimpa Donald Trump tersebut.
Anggota Komite DPR Amerika Serikat dari Partai Republik yang diketuai James Corner dan Jamie Raskin dari Demokrat yang biasanya beda pendapat terhadap banyakisu, namun untuk isu kali ini mereka berdua kompak menyerukan agar Kimberly Cheatle mengundurkan diri.
Baca Juga: Rumput Stadion Tidak Bagus, Shin Tae yong Sindir Pengelola GBK agar Jangan Sering Dipakai Konser
“Komite ini tidak dikenal karena model bipartisannya dan saya rasa hari ini kita bersatu dalam kekecewaan. Kami tidak memiliki keyakinan Anda bisa memimpin,” kata Comer kepada Kimberly Cheatle.
Sedangkan Raskin mengatakan pada Kimberly Cheatle mengatakan Kongres AS sudah hilang kepercayaan di saat-saat mendesak dan momen sulit dalam sejarah. Dengan begitu, pihaknya harus mengambil tindakan lebih.
Kimberly Cheatle mengakui pihaknya kecolongan dan operasi yang gagal oleh Secret Service selama berpuluh tahun atas penembakan pada 13 Juli 2024.
Baca Juga: Usai Denda STY, Hubner dan Jenner, Social Media AFC Dihujani Pesan Cinta Warganet
Dirinya pun membandingkan kejadian penembakan terhadap mantan Presiden Ronald Reagan pada 1981.
Akan tetapi, Kimberly Cheatle berulang kali menolak seruan mengundurkan diri. Dengan penuh keyakinan dia menyebut sebagai sosok terbaik untuk memimpin Secret Service pada saat ini.
Peristiwa penembakan pada Trump terjadi pada 13 Juli 2024, saat dia sedang berpidato di pawai di Pennsylvania. Tiba-tiba, ia tampak terjatuh ke tanah sambil memegangi telinganya.
Baca Juga: Copa America 2024: Angel Di Maria Pensiun dengan Cara Luar Biasa
Donald Trump segera dikepung oleh petugas keamanan bersenjata dan terkapar selama sekitar satu menit. Teriakan dari penonton terdengar saat adegan itu berlangsung.
Donald Trump kemudian berdiri, mengepalkan tangan ke udara, dan berteriak "lawan." Ia lalu bergegas turun panggung dan masuk ke dalam kendaraan.
Donald Trump segera dievakuasi dari tempat kejadian. Rekaman video memperlihatkan darah mengalir dari telinganya saat ia meninggalkan panggung. ***