yuk Mengenal Permainan Bulu Tangkis yang Sudah Mendunia
- Penulis : Rhesa Ivan
- Jumat, 06 September 2024 16:37 WIB
SPORTYABC.COM – Siapa yang tidak kenal dengan permainan bulut tangkis yang menghibur dan juga komepeititf.
Permainan ini biasanya dimainkan oleh dua pemain satu lawan satu, atau empat pemain yang biasa disebut dengan format ganda.
Tugas permainan bulu tangkis adalah mendapatkan poin dengan cara memukul shuttlecock melewati net wilayah musuh sampai lawan tidak dapat menghadangnya.
Baca Juga: Paralimpiade Paris 2024: Indonesia Raih Medali Perak Pertama
Untuk memainkan permaina bulu tagkis ini diperlukan raket dan shuttlecock. Dua materi alat ini memiliki bobot yang ringan.
Oleh karena itu, dalam permainan bulu tangkis dibutuhkan kecepatan dan ketangkasan untuk menangkap shuttlecock dari lawan.
Permainan sejenis bulu tangkis telah dimainkan selama berabad-abad di seluruh benua Eurasia.
Baca Juga: Paralimpiade Paris 2024: Mengenal Suryo Nugroho, Atlet Para Badminton dengan Segudang Prestasi
Namun, permulaan bulu tangkis modern dimulai pada pertengahan tahun 1800-an, ketika permainan tersebut diciptakan oleh perwira militer Inggris bertugas di British, India. Pada awalnya bulu tangkis bernama battledore.
Awal pertumbuhannya di Inggris, battledore dimainkan oleh orang-orang dari kalangan atas saja. Battledore hanyalah sebuah permainan hiburan, bukan kompetisi.
Pada saat itu permainan bulu tangkis tidak memiliki jaring, sehingga olahraga tersebut mengalami perubahan yang signifikan.
Baca Juga: Paralimpiade Paris 2024: Indonesia Raih Medali Emas dari Para Badminton
Pada akhir abad ke-19, ketika perwira tentara Inggris di India membubuhkan jaring serta menciptakan lapangan permainan khusus untuk permainan bulu tangkis. Setelah itu, bulutangkis dibawa kembali oleh pensiunan perwira tentara Inggris. Kemudian, bulut angkis dimainkan di rumah Duke of Beaufort, rumah bulutangkis.
Di tempat tersebutlah, permainan ini popular dengan nama Badminton. Permainan ini dikenal juga dengan sebutan punah atau ponah. Aturan pertama permainan badminton dikembangkan pada tahun 1873 di sebuah kota Pune, India
Saat itu, olahraga ini bisa dimainkan oleh satu hingga empat pemain dalam satu sisi. Semua orang pasti setuju bahwa permainan ini lebih seru atau efektif jika dimainkan oleh satu atau dua orang saja dalam satu sisi.
Baca Juga: Ikuti Paus Fransiskus, Joko Widodo Pulang ke Bogor Gunakan Innova Zenix
Olahraga badminton dimainkan berdasarkan peraturan Pune hingga tahun 1887, setelah itu badbad dari klub badminton, CH ed-ad mengeluarkan peraturan yang diperbarui dan pada tahun 1890 dewan putih, peraturan tersebut direvisi Kembali.
British Badminton Association mengumumkan peraturan baru tersebut pada tahun 1893. BAE kemudian mulai menyelenggarakan turnamen bulu tangkis pertama, khususnya Kejuaraan Bulu Tangkis All England Open untuk ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran pada tahun 1818, kemudian tunggal kompetisi ditambahkan pada tahun 1900.
Pada tahun 1934, Federasi Bulut angkis Internasional didirikan oleh Inggris, Skotlandia, Wales, Kanada, Denmark, Irlandia, Belanda dan Selandia Baru atau sekarang disebut Federasi Bulu Tangkis sebagai anak perusahaannya.
Baca Juga: Pastor Markus Solo Kewuta Sosok Dibalik Penerjemah Paus Fransiskus
Pada tahun 1936, BWF kini menyelenggarakan bulu tangkis secara internasional.
Meskipun olahraga ini berasal dari Inggris, bulu tangkis di Eropa didominasi oleh Denmark dan seluruh dunia, negara-negara Asia mendominasi kejuaraan internasional seperti China, Indonesia, Malaysia, India India, Korea Selatan, Taiwan dan Jepang merupakan negara-negara yang terus menerus melatih pemain bulu tangkis kelas dunia.
Selama beberapa dekade terakhir. Tiongkok telah menjadi kekuatan terbesar dalam kompetisi putra dan putri baru-baru ini.
Baca Juga: Paus Berkati Lukisan Karya Denny JA tentang Paus Fransiskus Membasuh Kaki Rakyat Indonesia
Ukuran Lapangan Bulu tangkis
Federasi Bulu tangkis Internasional (BWF) menentukan ukuran lapangan badminton dengan standar internasional.
Lapangan badminton mempunyai lebar 6,10 meter sedangkan panjangnya 13,40 meter.
Kemudian garis servis di depan net adalah 1,98 meter, sedangkan jarak antara garis servis belakang dengan garis lapangan belakang pada pertandingan ganda adalah 0,76 meter.
Sedangkan touchline pertandingan tunggal berjarak 0,46 meter dari touchline. Lebar jalur servis kanan dan kiri adalah 5,18 meter.
Untuk pertandingan tunggal atau ganda, seperti kita ketahui, lapangan bulu tangkis memiliki dua garis di dalam dan di luar, samping dan belakang. Susunannya sebagai berikut :
a. Ukuran Lapangan Bulu Tangkis Nomor Tunggal
Untuk pertandingan tunggal putra dan tunggal putri, lapangan permainan bersebelahan dengan lapangan dengan ukuran panjang garis lapangan bulu tangkis tunggal adalah 13,40 meter, lebar lapangan permainan 5,18 meter, panjang lapangan penerima 4,72 meter, dan lebar lapangan penerima 2,59 meter.
Selain itu, jarak antara garis servis dan lapangan luar ruangan pada nomor tunggal adalah 3,96 meter.
Luas lapangan bulutangkis standar internasional untuk kompetisi tunggal adalah 61,53 meter.
b. Ukuran Lapangan Bulu Tangkis Ganda
Pertandingan bulu tangkis pada nomor ganda, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran ini mempunyai panjang garis luar 13,40 meter, lebar lapangan servis 3,96 meter dan lapangan penerima servis lebar 3,96 meter 3,05 meter.
Selain itu, jarak antara garis servis dan bagian luar lapangan ganda adalah 4,72 meter. Luas lapangan bulutangkis standar internasional untuk ganda adalah 81,74 meter.
Peraturan dasar bulu tangkis
Inti dari permainan bulu tangkis yaitu memukul shuttlecock ke belakang atau ke depan melewati net sehingga dapat mengenai area milik lawan.
Peraturan dan batasan
Pemain tidak boleh menyentuhkan raket ke net.
Pemain tidak boleh melewati net ketika melakukan birdie.
Bola yang tidak melakukan servis disebut side out.
Beberapa jenis tembakan yaitu lobbing, drop, smash, dan Driving.
Jumlah poin yang diperoleh dalam permainan adalah 21.
Durasi pertandingan adalah 2 atau 3 kali.
Jika shuttlecock menyentuh dan terbang melewati net selama permainan, pertandingan dilanjutkan.***
Penulis : Tias Atika Suri