Jalankan Perintah Eksekusi Vonis MA, Kejagung Tangkap Ronald Tannur
- Penulis : Rhesa Ivan
- Minggu, 27 Oktober 2024 17:56 WIB
SPORTYABC.COM – Kabar yang beredar bahwa Gregorius Ronald Tannur ditangkap sebagai tindak lanjut atau eksekusi putusan kasai Mahkamah Agung (MA) yang memvonisnya dengan hukuman pidana penjara selama lima tahun benar adanya.
Hal ini disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung RI, Harli Siregar kepada pewarta Minggu 27 Oktober 2024.
Harli Siregar mengatakan bahwa Gregorius Ronald Tannur ditangkap sekitar pukul 14.40 WIB di perumahan Victoria Regency Suraba.
Baca Juga: Orasi Denny JA: Penulis di Era Artificial Intelligence dan 6 Data Statistik
"Iya benar Ronald Tannur tadi diamankan sekira pukul 14.40 di perumahan Victoria Regency Surabaya," kata
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar kepada pewarta.
Usai ditangkap oleh pihak Kejaksaan Agung RI, Gregorius Ronald Tannur dibawa ke kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur.
Harli Siregar mengatakan bahwa penangkapan Gregorius Ronald Tannur sebagai eksekusi putusan MA RI dalam perkara tindak pidana pembunuhan atau penganiayaan.
Baca Juga: Ngeri, 7 Mayat Terapung di Kali Bekasi
Seperti diberitakan, Mahkamah Agung batalkan putusan bebas terdakwa Gregorius Ronald Tannur (31) di Pengadilan Negeri Surabaya.
Lewat kasasi, MA menghukum Gregorius Ronald Tannur dengan pidana penjara selama lima tahun terkait kematian Dini Sera Afriyanti (29)
Gregorius Ronald Tannur didakwa menganiaya Dini Sera Afriyanti hingga tewas namun dalam persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, dirinya divonis bebas.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Forum Kreator Era AI, SMK Muda Cepu Bakal Luncurkan Kelas Kreator Cerdas AI
Putusan ini menuai kontroversi karena Hakim abaikan bukti bukti seperti CCTV dan hasil visum korban.
MA akhirnya batalkan putusan vonis Pengadilan Negeri Surabaya dan menvonis Gregorius Ronald Tannur dengan lima tahun penjara.
Namun belakangan terungkap jelas, bahwa ktiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya yang berikan vonis bebas kepada Gregorius Ronald Tannur diduga menerima gratifikasi berupa suap.
Baca Juga: LSI Denny JA Rilis 10 Tahun Pemerintahan Joko Widodo dalam Kebebasan Ekonomi yang Meningkat
Tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya ini tertangkap tangan oleh pihak Kejaksaan Agung RI.
Bak kotak pandora, penangkapan tiga hakim ini pun merembet kemana mana dimada ada dugaan suap terhadap insitusi MA.
Dugaan ini terkuat usai Kejaksaan Agung RI menetapkan mantan Kepala Balitbang Diklat Kumdil MA, Zarof Ricar sebaga tersangka.
Baca Juga: Inilah Kronologi Penangkapan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Gregorius Ronald Tannur
Zarof Ricar ditetapkan sebagai tersangka karena diduga ikut permufakatan jahan membantu suap hingga total Rp5 miliar agar Gregorius Ronald Trannur tetap divonis bebas di tingkat kasasi.***