Kolom
Puisi Esai Denny JA: Dua Matahari di Ufuk yang Berbeda, Tjokroaminoto dan Semaun
- Penulis : Rhesa Ivan
- Kamis, 23 Januari 2025 18:18 WIB
Puisi Esai Seri Mereka Yang Mulai Teriak Merdeka (5)
SPORTYABC.COM - Surabaya, 1934. Malam berbisik pilu. Di pendopo tua, dua pikiran beradu. Guru dan murid,
bersimpang jalan, tak lagi satu. (1)
-000-
“Di pabrik gula, suara mesin lebih lantang dari doa.
Di kebun, peluh bercampur derita.
Di tambang, gelap menelan harapan.
Enam belas jam per hari, mereka bekerja,
tapi gaji hanya cukup,
untuk membeli kematian yang pelan.
Mereka berontak,
karena itu satu-satunya pilihan.
Gerakan kita terlalu pelan,
terlalu damai.
Kita perlu revolusi,
walau darah tumpah.”
Suara ini terdengar sayup,
dari pendopo.
Angin malam meratap, membawa serpihan luka,
Sumber: kiriman Denny JA