Kolom
Puisi Esai Denny JA: Dua Matahari di Ufuk yang Berbeda, Tjokroaminoto dan Semaun
- Penulis : Rhesa Ivan
- Kamis, 23 Januari 2025 18:18 WIB
Di kejauhan,
kulihat dua bayangan berdiri tegak,
dua bintang yang dulu seirama, kini retak.
Tjokroaminoto dan Semaun,
guru dan murid, dalam tatap yang asing.
Berdebat,
tembakkan puluhan kata.
Jejak mereka terukir di pasir sejarah.
Karena keyakinan,
menjadi sungai yang berpisah.
Aku hanya menunggu di luar.
Berharap mereka akhirnya satu kata.
-000-
Kuingat, enam belas tahun silam,
seorang pemuda mengetuk pintu sejarah,
dengan mata nyala, penuh bara.
“Semaun,” ia memperkenalkan diri.
“Ajari aku, Guru,” pintanya.
Ia api kecil mencari angin,
berharap bara di dadanya menyala.
Tjokro tersenyum,
membawa Semaun ke dunia imajinasi:
“Kata adalah pedang,
orasi itu perisai.”
“Pemikiran adalah cahaya,” bisik Sang Guru.
Sumber: kiriman Denny JA