DECEMBER 9, 2022
Kolom

Puisi Esai Denny JA: Dua Matahari di Ufuk yang Berbeda, Tjokroaminoto dan Semaun

image
Sportyabc.com/kiriman

Yang putih tetap di Tjokroaminoto,
menjaga akar, sabar, dan kebijaksanaan.

Yang merah di tangan Semaun,
berlari ke arah revolusi, dengan semangat membara.

-000-

Tjokro terdiam di rumah tua.
Setiap mengenang Semaun,
sungai kesedihan mengalir di wajahnya.

Namun di batinnya, terpancar kebijaksanaan seorang guru,
“melepas yang kita sayangi,” bisiknya,
“adalah cinta yang tak lagi menuntun,
membiarkan ia terbang,
mencari jalannya sendiri.”

Dan malam itu,
ketika ia membiarkan muridnya pergi,
ia melepas sebagian hatinya.
Matahari merelakan sinarnya,
menerangi dunia yang lain.

-000-

Aku, kawan dekat Semaun,
tapi aku bekerja untuk Tjokro.

Kini aku terombang-ambing di antara dua dunia,
menjadi biduk kecil tanpa kemudi,
di tengah samudera kenangan,
yang berombak gunung.

Dua matahari kini terbit di ufuk berbeda.

Halaman:
Sumber: kiriman Denny JA

Berita Terkait