DECEMBER 9, 2022
Humaniora

Inilah Sosok Letkol Paulus Pandjaitan yang Adang Pembawa Tulisan Free Papua, Aceh dan Maluku

image
Letkol Inf Paulus Pandjaitan ketika berada di Akademi Militer AS, West Pont (Facebook.com/Paulus.Pandjaitan)

 

SPORTYABC.COM – Sosok putra Luhut Binsar Pandjaitan, Letkol Inf Paulus Pandjaitan tengah menjadi perbincangan di media sosial.

Hal ini terkait dalam sebuah pertemuan pada forum UNPFII atau United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues di Gedung PBB, New York, dimana Letkol Inf Paulus Pandjaitan mengadang tiga orang lekaki yang hendak melakukan tindakan provokasi.

Baca Juga: Mengenai Rohingya, PBB Kirim Pesan Penting ke Indonesia

Ketiga lelaki tersebut memiliki rencana untuk menunjukkan poster berisikan tulisan Free Papua, Free Aceh dan Free Maluku.

Poster yang di bawa oleh tiga lelaki tersebut dianggap sebagai bentuk provokasi membuat Letkol Inf Paulus Pandjaitan melaporkan ketiga lelaki tersebut kepada petugas keamanan PBB, UNDSS yang berdinas di Gedung PBB, New York

Dalam video yang beredar di Instagram, tampak seorang petugas wanita mendatangi tiga orang lelaki tersebut yang hendak menunjukkan poster Free Papua, Free Aceh dan Free Maluku.

Baca Juga: Lagi, Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza

Petuga wanita tersebut mengambil poster tersebut dan mengingatkan ketiga pria tersebut sebelum meninggalkan lokasi.

Usai video tersebut beredar, komentar postif pun dari netizen yang mendukung aksi Letkol Inf Paulus Pandjaitan tersebut.

Lalu siapakah Letkol Inf Paulus Pandjaitan ? beliau adalah putra dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Amerika Serikat Terus Veto Resolusi DK PBB Desak Gencatan di Gaza

Letkol Inf Paulus Pandjaitan adalah perwira menengah TNI AD yang memiliki segudang pengalaman dan pendidikan tinggi dengan latar belakang Kopassus.

Letkol Inf Paulus Pandjaitan, kelahiran 21 Mei 1980 ini menikah dengan Novella Frisca Silalahi pada 2013. 

Berdasarkan informasi yang dicantumkan dalam Facebooknya, Letkol Inf Paulus Pandjaitan pernah belajar di Sekolah Pelita Harapan angkatan 1998.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Resmi, AFC Umumkan Jadwal Kick Off Timnas Indonesia Melawan Tiongkok dan Jepang

Dirinya juga pernah belajar di Universitas Pelita Harapan (UPH) yang kemudian melanjutkan kuliah di Macquarie University, Sydney, Australia sejak 29 Juni 2015 dan lulus pada 30 Desember 2016.

Kemudian melanjutkan pendidikan di U.S. Army Command and General Stagg College di Fort Leavenworth, Kansas sejak 7 Juli 2018 dan lulus pada 30 Mei 2019.

Letkol Inf Paulus Pandjaitan menjadi salah satu lulusan terbaik di Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) ternama di dunia tersebut.

Baca Juga: Piala Asia U17 2025: Tidak Berdaya, Timnas Indonesia Digilas Setengah Lusin Gol

Penikmat renang dan aerobic ini juga pernah mengeyam pendidikan di sekolah perwira prajurit karier TNI XI/2024.

Dirinya pernah ditugaskan dalam Satgas Garuda UNIFIL XXIII B pada 2007 di Lebanon, Satgasban Papua pada 2013, Satgas Nemangkawi 4 (2020) dan Satgas Walet V (2021).

Mengawali karier sebagai perwira pertama di satuan Baret Merah atau Komando Pasukan Khusus atau Kopassus Grup 2 / Para Komando sebagai komandan Pleton sampai dengan Komanadan Kompi selama lima tahun.

Baca Juga: Inilah Kronologi Munculnya Slogan Free Papua, Maluku dan Aceh dalam Forum PBB

Kemudian tujuh tahun berdinas di Grup 3/Sandi Yudha Kopassus, selain memegang jabatan komandan terdapat jabatan lainnya yang pernah diembannya yaitu  Pabandya Lidgal Sintel Kopassus, Wadanyon 33/Wira Sandhi Yudha Cakti Grup 3 Kopassus, 

Selain itu ada Danden 3 Yon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus, Dantim 42 Yon 33/Wira Sandi Yudha Cakti Grup 3/Sandhi Yuda Kopassus, 

Dantim 21 Yon 33/Wira Sandhi Yudha Cakti Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus, Danki 2 Yon 23/Dhanuja Yudha Grup 2/Para Komando Kopassus, 

Pasi Intel Yon 23/Dhanuja Yudha Grup 2/Para Komando Kopassus, dan Danton 11 Yon 23/Dhanuja Yudha Grup 2/Para Komando Kopassus, dan kini menjadi Wakil Penasihat Militer Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York. ***
 

Halaman:

Berita Terkait