Catatan Denny JA: Membawa Spirit para Sufi ke Era Artificial Intelligence
- Penulis : Rhesa Ivan
- Kamis, 19 Desember 2024 12:12 WIB
Bab terakhir adalah sebuah ajakan untuk bertindak.
Buku ini berkisah soal pembentukan Esoterika Forum Spiritualitas, ruang lintas agama, budaya, dan sains yang mengatasi fragmentasi zaman.
Forum ini dirancang untuk menjadi tempat di mana manusia dapat berbagi kebijaksanaan, menyelaraskan teknologi dengan nilai-nilai spiritual, dan membangun komunitas global yang berlandaskan cinta dan empati.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Retreat para Penulis untuk Kemerdekaan
Esoterika, Forum Spiritualitas ini melangkah lebih maju merayakan hari besar aneka agama secara lintas iman, tapi hanya dari sisi sosialnya, tidak ritusnya. Forum ini merayakan hari besar Bahai, Brahma Kumaris, Ahamdiyah, Syiah, KhongHuChu, Budha, Islam, Kristen, Katolik, Agama Leluhur, dan sebagainya.
Sebanyak 4200 agama yang kini hadir dianggap bukan hanya milik penganutnya, tapi warisan kultural milik kita bersama. Pesan- pesan agungnya perlu diuniversalisasi agar juga bisa dinikmati oleh yang bukan penganut resminya.
Manifesto ini menekankan bahwa spiritualitas di era AI tidak hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih manusiawi.
Baca Juga: Catatan Denny JA: Ketika Quick Count Tak Bisa Putuskan Pilkada Jakarta 2024 Satu atau Dua Putaran
Dengan cinta dan kebijaksanaan sebagai panduan, forum ini adalah jawaban atas tantangan zaman modern, sekaligus pintu menuju harmoni global.
-000-
Mengapa Membawa Spirit Para Sufi Penting di Era AI?
Baca Juga: Festival Puisi Esai Jakarta 2024 Kembali Hadir dengan Puluhan Tokoh Sastra Nasional dan Luar Negeri
Spirit para sufi mengajarkan kita untuk mencari makna di balik segala kesibukan modern. Di tengah materialisme yang mendominasi, cinta menjadi penyeimbang.