Tiga Dekade Bertugas, Akhirnya Kimberley Cheatle Mundur
- Penulis : Rhesa Ivan
- Rabu, 24 Juli 2024 05:55 WIB

Baik Partai Republik maupun Demokrat meminta agar Kimberly Cheatle mundur dalam sidang pekan ini.
Dirinya memicu kemarahan anggota parlemen dari kedua partai karena menolak memberikan rincian spesifik tentang serangan tersebut dengan alasan penyelidikan masih dilakukan,
Seperti diberitakan sebelumnya, pria bersenjata menembaki Trump dengan senapan jenis AR hanya beberapa menit setelah Donald Trump berbicara di acara kampanye.
Baca Juga: Copa America 2024: Buntut Keributan Laga Uruguay Melawan Kolombia, CONMEBOL Lakukan Investigasi
Pria bersnejata ini menembak dari atap gedung yang tak jauh dari lokasi kaampanye Donald Trump
Pelaku ditembak mati oleh penembak jitu Secret Sercide kurang dari 30 detik usai lepaskan tembakan pertama dari delapan tembakan.
Penyelidikan awal menyimpulkan bahwa sanga pemuda tersebut tinggal di sebuah kota sekitar 80 kilo meter dari Butler Pennsylvania, bertindak sendiri dan belum dapat mengindetifikasi kecenderungan ideologis atau politik yang kuat dari sang penembak.
Baca Juga: Bursa Transfer Liga 1: Bali United Datangkan Everton Nascimento
Dalam insiden ini, dua peserta rapat umum terluka parah, sementara seorang petugas pemadam kebakaran Pennsylvania berusia 50 tahun Corey Comperatore tewas tertembak.
Pada akhir pekan lalu, mantan dokter Donald Trump katakan bahwa capres dari Partai Republik ini menderita luka tembak sepanjang dua sentimeter atau hanpur satu inci di teling kanannya.
"Peluru itu lewat, kurang dari seperempat inci dari kepalanya, dan mengenai bagian atas telinga kanannya," ujar mantan dokter Gedung Putih Ronny Jackson.
Kimberly Cheatle menjabat sebagai agen Secret Service selama 27 tahun sebelum berangkat pada 2021 menjadi kepala keamanan di Amerika Utara untuk perusahaan minuman karbonasi, Pepsi Co.