DECEMBER 9, 2022
Internasional

Inilah Kronologi Munculnya Slogan Free Papua, Maluku dan Aceh dalam Forum PBB

image
Sekjen PBB Antonio Guterres membuka sidang majelis umum PBB mengenai masyarakat adat di markas besar PBB New York ( x.com/UN4Indigenous)

 

SPORTYABC.COM – Gerakan separatis Papua, Maluku hingga Aceh kembali jadi sorotan usai slogan Free Papua, Free Maluku dan Free Aceh muncul dalam forum PBB baru baru ini.

Gerakan ini beredar di sosial media dengan beragam foto dan video, sekolompok orang diduga WNI dengan bagian adat tiga daerah tersebut berfoto sembari memegang kertas bertulisan, Free Maluku, Free Papua dan Free Aceh pada ruang sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serika.

Baca Juga: Sekjen PBB Khawatirkan Eskalasi Tinggi Pasca Tewasnya Ismail Haniyeh dan Fuad Shukr

Momentum ini bersamaan dengan pembukaan sidang ke 25 United Nations Permanet Forum on Indigenous Issue atau UNPFII yang terjadwal pada 21 April hingga 2 Mei mendatang.

Dalam video yang beredar di sosial media, tampk petugas keamanan PBB atau UNDSS datangi meja sekompok orang tersebut dan mengambil slogan kerta yang mereka bawa bertuliskan Free Papua, Free Maluku dan Free Aceh.

Salah satu delegasi tersebut klaim bahwa teguran dari petugas keamanan datang usai kehadiran mereka dilaporkan oleh Asisten Penasihat Militer PTRI New York, Letkol Paulus Pandjaitan.

Baca Juga: Israel Desak PBB Jauhkan Pasukan Perdamaian dari Bahaya di Lebanon

"Ini kan forum PBB, suka-suka kita. Kita punya hak, bukan DPR Indonesia. Kau melarang-larang kita," ujar salah satu anggota delegasi dalam video tersebut

Seperti diketahui, PBB selalu rutin menggelar berbagai sidang yang fokus terhadap berbagai isu HAM termasuk soal jaminat hak masyarakat adat di berbagai negara.

Sidang UNPFII pada 2025 ini digelar selama dua pekan di markas PBB, New York yang dihadiri oleh ratusan delegasi dari berbagai negara termasuk organisasi masyarakat adat.

Baca Juga: Mengenai Rohingya, PBB Kirim Pesan Penting ke Indonesia

Forum UNPFII ini adalah ruang diskusi bagi negara negara anggota PBB dan perwakilan masyarakat adat dunia untuk membahas pelaksanaan UN Declaration on the Right of Indigenous peoples.

Sementara itu dari Taman Pejambon, juru bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat atau akrab dipanggil Roy benarkan insiden slogan berbunyi Free Papua, Maluku dan Aceh dalam forum PBB tersebut

Roy menganggap insiden tersebut tidak bertanggung jawab dan hanya cari sensasi belaka agar dilihat publik dunia.

Baca Juga: Lagi, Amerika Serikat Veto Resolusi DK PBB soal Gencatan Senjata di Gaza

"Memang ada insiden mengenai orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan forum United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII) beberapa hari yang lalu," kata Roy ke awak media usai konferensi pers di Gedung Palapa pada Kamis 24 April 2025.

Dirinya menjelaskan bahwa forum tersebut di bawah PBB dan di sana negara negara anggota PBB melakukan tukar pikuran mengenai upaya pemberdayaan masyarakat adat dan cara bekerja sama dengan negara negara lain dengan pertimbangkan secara menghormati kedaulatan negara negara anggota.

"Amat disayangkan, memang ada beberapa individu yang menyalahgunakan kehadirannya di forum tersebut untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan penyelenggaraan forum itu sendiri," ungkap dia.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Amerika Serikat Terus Veto Resolusi DK PBB Desak Gencatan di Gaza

Walau begitu, ketika ada orang orang yang bisa hadir di forum PBB dengan bendera LSM atau NGO namun memanfaatakn untuk kepentingan individua atau kelompok tertentu yang tidak bisa diterima bahkan oleh organisasi internasional itu sendiri.

"Jadi ketika ada orang-orang mencari sensasi yang melakukan hal tersebut sudah jelas-jelas itu melakukan tindakan yang menyalahgunakan forum dan mungkin dapat dikatakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau bahkan tidak memiliki etika sama sekali apalagi etika untuk berperilaku dalam masyarakat internasional," ungkap Roy. ***
 

Halaman:

Berita Terkait