DECEMBER 9, 2022
Kesehatan dan Kuliner

Inilah Jenis Makanan yang Dapat Membantu Mencegah Peradangan

image
Brokoli salah satu jenis makanan yang mampu mencegah terjadinya peradangan (pixabay)

SPORTYABC.COM – Sebuah penelitian mengemukakan bahwa ada beberapa makanan dapat membantu mengurangi peradangan kronis. 

Makanan tersebut antara lain minyak zaitun, buah beri tertentu, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, dan ikan. Di satu sisi, hal tersebut membantu melindungi tubuh  dari infeksi dan cedera. 

Sementara di sisi lain, peradangan kronis bisa memicu penyakit. Makanan yang menyebabkan stres, penurunan aktivitas, dan peradangan dapat meningkatkan risiko tersebut. 

Baca Juga: Inilah Makanan Khas Cirebon yang Paling Banyak Dicari

Untuk itu, kita sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang  membantu mengurangi peradangan.

Makanan anti peradangan seperti apa yang terbaik? Makanan yang baik anti peradangan yaitu seperti buah-buahan, sayuran, dan herbal mengandung senyawa anti inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan. 

Berikut ini makanan yang dapat membantu mengurangi peradangan

Baca Juga: Inilah 5 Camilan Khas Kuningan yang Paling Banyak Digemari ketika Berkunjung

1.    Buah Beri
Buah beri merupakan buah berukuran kecil yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral. Ada banyak  jenisnya. 

Yang paling umum adalah: Stroberi, Blueberry, Raspberry, dan Blackberry.  Buah beri mengandung antioksidan yang disebut antosianin. Senyawa tersebut memiliki sifat anti inflamasi dan dapat mengurangi risiko penyakit.

2.    Ikan Berlemak 

Baca Juga: Inilah Proses Pembuatan Ketempling, Camilan Khas Kuningan

Ikan berlemak  merupakan sumber protein dan asam lemak omega-3 rantai panjang, yaitu asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA). 

Semua jenis ikan mengandung sejumlah asam lemak omega-3, namun ikan berlemak ini adalah salah satu sumber terbaik. Seperti Salmon, Sarden, Herring, Makarel,  dan Ikan Teri. EPA dan DHA membantu mengurangi peradangan.

3.    Brokoli

Baca Juga: Akhirnya FK Undip dan RS Kariadi Minta Maaf dan Akui Ada Perundungan dan Pungutan Rp40 Juta di PPDS Anestesi

Brokoli sangat bergizi. Brokoli termasuk dalam keluarga cruciferous, bersama dengan kembang kol, kubis Brussel, dan kangkung. 

Penelitian  menunjukkan bahwa makan banyak sayuran silangan dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. 

Hal tersebut terkait dengan efek anti-inflamasi dari antioksidan yang disertakan. alBrokoli kaya akan sulforaphane, antioksidan yang menurunkan kadar sitokin dan mengurangi peradangan, dan faktor nuklir kappa B (NF-κB), sebuah molekul yang memicu peradangan dalam tubuh.

Baca Juga: Satrio Arismunandar Sebut SATUPENA Kerjasama dengan Kreaator Era AI

4.    Alpukat 
Alpukat mengandung potasium, magnesium, serat, dan lemak tak jenuh tunggal yang menyehatkan jantung. 

Alpukat juga mengandung karotenoid dan tokoferol, yang dikaitkan dengan penurunan risiko kanker dan penyakit jantung. 

Lebih lanjut, senyawa yang ditemukan dalam alpukat dapat mengurangi peradangan pada  kulit yang baru terbentuk sel. 

Baca Juga: Inilah 12 Makanan dan Buah yang Kaya akan Karbohidrat Tinggi

5.    Teh Hijau

Teh hijau, seperti  matcha, adalah salah satu minuman  paling sehat. Penelitian menunjukkan bahwa meminum teh hijau mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, penyakit Alzheimer, obesitas, dan penyakit lainnya.

6.    Paprika 

Paprika dan cabai kaya akan vitamin C dan antioksidan anti inflamasi yang kuat. Paprika juga mengandung antioksidan quercetin, yang dapat mengurangi peradangan yang berhubungan dengan penyakit kronis seperti diabetes. Cabai mengandung asam sinapic dan asam ferulat.

7.    Jamur

Jamur memiliki ribuan spesies jamur di seluruh dunia, namun hanya sedikit yang ditanam secara komersial untuk konsumsi manusia. 

Termasuk  truffle, jamur portobello, dan jamur shiitake. Jamur sangat rendah kalori dan kaya akan selenium, tembaga, dan semua vitamin B. Juga mengandung fenol dan antioksidan lain yang memberikan perlindungan anti inflamasi.

8.    Anggur 

Anggur merupakan salah satu sumber resveratrol terbaik,  antioksidan lain dengan banyak manfaat  kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa resveratrol dapat melindungi jantung dari peradangan.

9.    Kunyit 

Kunyit adalah bumbu dengan rasa  hangat dan bersahaja yang biasa digunakan dalam kari dan masakan India lainnya. 

Kunyit mendapat banyak perhatian karena mengandung kurkumin, senyawa anti inflamasi yang kuat.

10.    Minyak zaitun extra virgin 

Minyak zaitun extra virgin adalah salah satu lemak paling sehat yang bisa kita makan. Minyak ini kaya akan lemak tak jenuh tunggal dan merupakan makanan pokok Mediterania, memberikan banyak manfaat kesehatan.

11.    Cokelat hitam dan kakao

Cokelat hitam enak, kaya rasa, dan memuaskan. Cokelat hitam juga mengandung antioksidan yang membantu mengurangi peradangan. 

Hal ini dapat mengurangi risiko penyakit dan membantu kita tetap sehat. Flavanol bertanggung jawab atas efek anti-inflamasi pada coklat dan membantu menjaga sel-sel endotel yang melapisi arteri agar tetap sehat.

12.    Tomat 

Tomat adalah pembangkit tenaga nutrisi. Tomat kaya akan vitamin C, potasium, dan likopen, antioksidan dengan sifat anti-inflamasi yang mengesankan. 

Lycopene mungkin sangat bermanfaat dalam mengurangi senyawa inflamasi yang terkait dengan jenis kanker tertentu. 

13.    Ceri 

Ceri lezat dan kaya akan antioksidan, seperti antosianin dan katekin, yang membantu mengurangi peradangan.

Meskipun khasiat ceri asam yang meningkatkan kesehatan telah dipelajari lebih banyak dibandingkan varietas lainnya, Ceri manis juga mungkin bermanfaat.

Bahkan peradangan kronis tingkat rendah pun dapat menyebabkan penyakit. Lakukan yang terbaik untuk mengendalikan peradangan dengan memilih berbagai makanan lezat kaya antioksidan. 

Mengonsumsi makanan sedekat mungkin dengan bentuk alaminya dan memilih beragam makanan berwarna cerah dapat membantu memberikan lebih banyak nutrisi anti inflamasi. 

Paprika, coklat hitam, ikan, dan minyak zaitun extra virgin hanyalah beberapa makanan yang dapat membantu kita mengurangi peradangan dan risiko penyakit.***

Penulis : Tias Atika suri
 

Sumber: healthline

Berita Terkait